Rabu, 28 Desember 2016

LANDASAN DAN ASAS-ASAS PENDIDIKAN



LANDASAN DAN ASAS-ASAS PENDIDIKAN
Makalah
Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Pengantar Pendidikan
Yang dibina oleh M.Yusuf Zen, M.Pd.I.


 


                                                                               
Disusun oleh:
1.      Armedia Wiratama      (16108810013)
2.      Deo Aditya Pratama   (16108810023)
3.      Ana Halimah               (16108820001)





UNIVERSITAS ISLAM BALITAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Oktober 2016

 
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Landasan dan asas-asas pendidikan ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak M.Yusuf Zen, M.Pd.I. yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
       Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Landasan kependidikan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
       Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.


Blitar,26 Oktober 2016


                                                                                                Penyusun







DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR           ............................................................... 1
DAFTAR ISI  ....................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN     ............................................................... 3
A.    Latar Belakang            ............................................................... 3
B.     Rumusan Masalah       ............................................................... 3
C.     Tujuan Penulisan         ............................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN      ............................................................... 4
1.      PENGERTIAN LANDASAN PENDIDIKAN        ............... 4
2.      MACAM-MACAM LANDASAN PENDIDIKAN ............... 4
A.    Landasan Filosofis      ................................................... 4
B.     Landasan Sosiologis   ................................................... 6
C.     Landasan Kultural      ................................................... 6
D.    Landasan Psikologis   ................................................... 7
E.     Landasan Ilmiah dan Teknologi         ........................... 7
3.      ASAS-ASAS PENDIDIKAN           ................................................... 8
A.    Pengertian Asas-Asas Pendidikan ................................. 8
B.     Macam-Macam Pendidikan    ........................................ 8

BAB III PENUTUP   ........................................................................... 10
            Kesimpulan     ........................................................................... 10
DAFTAR PUSAKA  ........................................................................... 11









BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan sebagai usaha sadar yang sistematik selalu bertolak dari sejumlah landasan serta mengindahkan sejumlah landasan dan asas-asas tertentu.Landasan dan asas tersebut sangat penting, karena pendidikan merupakan pilar utama terhadap pengembangan manusia dan masyarakat suatu bangsa tertentu.
Beberapa diantara landasan pendidikan tersebut adalah landasan filosofi, sosiologis, dan kultural, yang sangat memegang peranan penting dalam menentukan tujuan pendidikan. Selanjutnya landasan ilmiah dan teknologi akan mendorong pendidikan itu menjemput masa depan. Kajian berbagai landasan landasan pendidikan itu akan membentuk wawasan yang tepat tentang pendidikan. Dengan wawasan dan pendidikan yang tepat, serta dengan menerapkan asas-asas pendidikan yang tepat pula, akan dapat  memberi peluang yang lebih besar dalam merancang dan menyelenggarakan program pendidikan yang tepat wawasan.
Makalah ini akan memusatkan paparan dalam berbagai landasan dan asas pendidikan, serta beberapa hal yang berkaitan dengan penerapannya. Landasan pendidikan tersebut adalah landasan filosofis, sosiologis, cultural, psikologis, dan iptek. Sedangkan asas-asas pendidikan yang akan dikaji adalah Asas tut wuri handayani, asas belajar sepanjang hidup, dan asas kemandirian dalam belajar. Memiliki wawasan kependidikan dengan perspektif yang luas tentang pendidikan, baik dari segi konseptual dan ataupun dari segi oprasional.
B.  Rumusan Masalah
1.   Apakah yang dimaksud Landasan Pendidikan?
2.   Apa sajakah landasan pendidikan?
3.   Apakah yang dimaksud asas-asas pendidikan?
C.  Tujuan Penulisan
1.   Untuk mengetahui pengertian dari Landasan Pendidikan
2.   Untuk mengetahui macam-macam landasan pendidikan
3.   Untuk mengetahui pengertian dari asas-asas Pendidikan

BAB II
PEMBAHASAN
1.   PENGERTIAN LANDASAN PENDIDIKAN
Pendidikan adalah susuatu yang universal dan berlangsung terus tak terputus dari generasi kegenerasi dimanapun di dunia ini. Oleh karena itu, meskipun pendidikan itu universal, namun terjadi perbedaan-perbedaan tertentu sesuai dengan pandanga hidup dan latar sosiokultural tersebut. Dengan kata lain, pendidikan diselenggarakan berlandaskan filsafat hidup serta berlandaskan sosiokultural setiap masyarakat, termasuk di Indonesia. Kajian ketiga landasan itu (filosofis,sosiologis, dan kultural).
Terdapat dua landasan lain yang selalu erat kaitannya dalam setiap upaya pendidikan, utamanya pengajaran yakni landasan psikologis dan landasan iptek. Pengkajian landasan psikologis dan landasan iptek tersebut akan membekali tenaga kependidikan suatu pegangan dalam mewujudkan keseimbangan dan keselarasan yang dinamis antara pengembangan jati diri peserta didik dan penguasaan iptek tersebut.
2.   MACAM-MACAM LANDASAN PENDIDIKAN
A. Landasan Filosofis
Landasan filosofis merupakan landasan yang berkaitan dengan makna atau hakikat pendidikan yang berusaha menelaah masalah-masalah pokok. Landasan filosofis adalah landasan yang berdasarkan atau bersifat filsafat (falsafat, falsafah). Filsafat menelaah sesuatu secara radikal, menyeluruh, dan konseptual yang menghasilkan konsepsi-konsepsi mengenai kehidupan dan dunia.
Perlu dikemukakan secara ringkas empat mazhab filsafat pendidikan :
1.      Esensialisme
Esensialisme merupakan mazhab filsafat pendidikan yang menerapkan prinsip idealisme dan realisme secara ekletis.
Mazhab esensialisme mulai ebih dominan di Eropa sejak adanya semacam pertentangan di antara para pendidik sehingga mulai timbul pemisahan antara pelajaran-pelajaran teorotik (liberal arts). Menurut mazhab esensialisme, yang termasuk the liberal arts yaitu :
a.       Penguasaan bahasa termasuk retorika.
b.      Gramatika.
c.       Kesusasteraan.
d.      Filsafat.
e.       Ilmu kealaman.
f.       Matematika.
g.      Sejarah.
h.      Seni keindahan (fine arts)
2.      Perinialisme
Mazhab perenialisme memiliki penganut pada perguruan swasta di Indonesia. Karena kebenaran itu satu, maka harus ada satu sistem pendidikan yang berlaku umum dan tebuka kepada umum. Juga sebaiknya kurikulum bersifat wajib dan berlaku umum, yang harus mencangkup :
a.       Bahasa.
b.      Matematika.
c.       Logika.
d.      Ilmi pengetahuan alam.
e.       Sejarah.
3.      Pragmatisme dan Progesivisme
Progresivisme atau gerakan pendidikan progresif menggembangkan teori pendidikan yang mendasarkan diri pada beberapaprinsip, antara lain sebagai berikut:
a.       Anak harus bebas agar dapat berkembang.
b.      Pengalaman langsung merupakan cara terbaik untuk merangsang minat belajar.
c.       Guru harus menjadi seorang peneliti dan pembibing kegiatan belajar.
d.      Sekolah progesif harus merupakan suatu laboratorium untuk melakukan reformasi pedagogis dan eksperimentasi.
4.      Rekonstruksionisme
Mazhab rekonstruksionisme  adalah suetu kelanjutan yang logis dari cara berfikir progresif dalam pendidikan. Individu tidak hanya belajar tentang pengalaman-pengalaman kemasyarakatan masa kini disekolah, tetapi haruslah memelopori masyarakat ke arah masyarakat baru yang diinginkan. Oleh karena itu, sekolah perlu mengembangkan suatu ideologi kemasyarakatan yang demokratis. Namun sebagai pemimpin penelitian, guru dituntut supaya menguasai sejumlah pengetahuan dan ilmu esensial demi keterarahan pertubuhan muridnya.
B.  Landasan Sosiologis
Landasan sosiologis merupakan suatu proses interaksi antara dua individu, bahkan dua generasi, yang memungkinkan generasi muda memperkembangkan diri. Perhatian sosiologis pada kegiatanpendidikan semakin intensif. Dengan meningktakan perhatian sosiologi pada kegiatan pendidikan tersebut, maka lahirlah cabangsosioogi pendidikan.
Sosiologi pendidikan merupakan analisisilmaiah tentang proses sosial dan pola-pola interaksi sosial didalam sistem pendidikan. Ruang lingkup yang dipelajari oleh sosiologi pendidikan meliputi empat bidang:
1.   Hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat lain.
2.   Hubungan kemanusiaan di sekolah.
3.   Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya.
4.   Sekolah dalam kounitas, yang mempelajaripola interaksi antara sekolah dengan kelompok sosial lain dengan komunitasnya.
C.  Landasan Kultural
Landasan kultural merupakan kebudayaan sebagai gagasan dan karya manusia beserta hasil budi dan karya akan selalu terkait dengan pendidikan, utamanya belajar. Kebudayaan dapat dibentuk, dilestarikan, atau dikembangkan karena dan melalui pendidikan. Baik kebudayaan yang berwujut ideal, atau kelakuan dan teknologi, dapatdiwujutkan melalui proses pendidikan.
Cara-cara untuk mewariskan kebudayaan, khususnya mengajarkan tingkah laku kepada generasi baru, berbeda dari masyarakat ke masyarakat. Pada dasarnya ada tiga cara umum yang dapat diidentifikasikan yaitu informal, nonformal, dan formal. Cara informal terjadi didalam keluarga, dan nonformal dalam masyarakat yang berkelanjutan dan berlangsung dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan cara formal melibatkan lembaga khusus yang dibentuk untuk tujuan pendidikan.
D. Landasan Psikologis
     Landasan psikologis adalah landasan yang melibatkan aspek kejiwaan manusia, sehingga landasan psikologis merupakan salah satu landasan yang penting dalam bidang pendidikan pada umumnya landasan psikologis dari pendidikan tersebut terutama tertuju pada pemahaman manusia, khususnya tentang proses perkembangan dan proses belajar.
     Pemahaman peserta didik, utamanya yang berkaitan dengan aspek kejiwaan, merupakan salah satu kunci keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu, hasil kajian dan penemuan psikologis sangat diperlukan penerapannya dalam bidang pendidikan, umpama pengetahuan tentang aspek-aspek pribadi, urutan, dan ciri-ciri pertumbuhan setiap aspek, erta konsep tentang cara-cara paling tepat untuk mengembangkannya. Untuk itu psikologi menyediakan sejumlah informasi tentang kehidupan peribadi manusia pada umumnya serta gejala-gejala yang berkaitan dengan aspek pribadi.
E.  Landasan Ilmiah Dan Teknologi
      Pendidikan dan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) mempunyai hubungan yang sangat erat. IPTEK merupakan salah satu materi pengajaran sebagai bagian dan pendidikan. Jadi, peran pendidikan dalam pewarisan dan pengembangan IPTEK sangat penting. Di satu sisi perkembangan IPTEK akan segera diakomodasi oleh pendidikan, di sisi lain pendidikan sangat dipengauhi oleh perkembangan IPTEK, sehingga tersedia berbagai informasi yang cepat dan tepat untuk selanjutnya dijadikan progam, alat dan cara kerja teknologi pendidikan. Memperhatikan kaitan yang sangat erat antar pendidikan dengan IPTEK ini, maka IPTEK merupakan salah satu landasan pendidikan yang penting.
      Pengetahuan ilmiah pada dasarnya merupakan abstraksi yang disederhanakan dari fakta atau kejadian alam yang sangat komplek. Untuk itu, ilmu mempunyai tiga asumsi tentang objek empiris itu, yakni :
a.       Objek-objek tertentu mempunyai keserupaan satu sama lain yang memungkinkan dilakukan melakukan klasifikasi.
b.      Objek dalam jangka waktu tertentu tidak mengalami perubahan (kelestarian yang relatif).
c.       Adanya determinisme, bahwa suatu kejala bukan merupakan kejadian yang kebetulan tetapi mempunyai pola tertentu yang bersifat tetap (Jujun S. Suriasumantri, 1978: 5-8).
3. ASAS-ASAS PENDIDIKAN
A.    Pengertian
      Asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan berfikir, baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah bahwa manusia itu dapat dididik dan dapat mendidik diri sendiri.
      Khusus untuk pendidikan di Indonesia, terdapat sejumlah asas yang memberi arah dalam merancang dan melaksanakan pendidikan itu. Asas-asast tersebut bersumber baik dari kecenderungan umum pendidikan di  dunia maupun bersumber dari pemikiran dan pengalaman sepanjang sejarah upaya pendidikan di Indonesia.
B.     Macam-Macam Asas Pendidikan
1.      Asas Tut Wuri Handayani
   Asas ataupun semboyan Tut Wuri Handayani yang dikumandangkan oleh Ki Hadjar Dewantara itu mendapat tanggapan positif dari Drs. R.M.P. Sostrokartono (filsuf dan ahli bahasa) dengan menambahka dua semboyan untik melengkapinya, yakni Ing Ngarso Sung Tulada dan Ing Madya Mangun Karsa. Kini ketiga semboyan tersebut telah menyatu menjadi satu kasatuan asas, yakni :
a.       Ing Ngarso Sung Tulada (jika didepan menjadi contoh)
b.      Ing Madya Mangun Karsa (jika ditengah-tengah membangkitkan kehendak, hasrat atau motivasi)
c.       Tut Wuri Handayani (jika dibelakang mengikuti dengan awas)
2.      Asas Belajar Sepanjang Hayat
      Asas belajar sepanjang hayat (life long learning) merupakan sudut pandang dari sisi lain terhadap pendidikan seumur hidup (life long education). Oleh karena itu, UNSECO Institute for education (UIE Hamburg) merupakan suatu definisi kerja yakni pendidikan seumur hidup adalah pendidikan yang harus:
a.       Meliputi seluruh hidup setiap individu.
b.      Mengarah kepada pembentukan, pembaruan, peningatan, dan penyempurnaan secara sistematis pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat meningkatkan kondisi hidupnya.
c.       Tujuan akhirnya adalah mengembangkan penyadaran diri setiap individu.
d.      Meningkatkan kemampuan motivasi untuk belajar mandiri.
e.       Mengakui kontribusi dari semua pengaaruh pendidikan yang mungkin terjadi, termasuk yang formal, nonformal dan informal.





BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pendidikan selalu berkaitan dengan manusia dan hasilnya tidak segera tampak. Diperlukan satu generasi untuk melihat hasil akhir dari pendidikan itu, oleh karena itu, apabila terjadi suatu kekeliruan yang berakibat kegagalan, pada umumnya sudah terlambat untuk memperbaikinya. Kenyataan ini menuntut agar pendidikan itu dirancang dan dilaksanakan secermat mungkin dengan memperhatikan sejumlah landasan dan asas pendidikan. Landasan-landasan itu adalah :
a.       Landasan Filosofis
b.      Landasan Sosiologis
c.       Landasan Kultural
d.      Landasan Psikologis
e.       Landasan Ilmiah dan Teknologis.
Sedangkan asas-asas pendidikan antara lain:
a.       Asas Tut Wuri Handayani.
b.      Asas Belajar Sepanjang hayat.


DAFTAR RUJUKAN

Tirtarahardja, Prof. Dr. Umar. & Sulo, Drs. S. L. La. 2005. Pengantar  Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dan aku tetaplah lemah... berusaha tak lelah dalam Lillah... menggenggam ingin yang hanya angan...  menyindir menanti takdir...